Silahkan Isi Pesan Di Sini
Ilmu atau harta ?
Sunday, November 29, 2009Posted by setiawan at 7:48 AM 0 comments
Labels: perenungan
Di mana Kebahagiaan itu ada?
Saya juga pernah mendengar, ada sebuah pepatah bijak mengatakan bahwa "bahagia itu ada dalam jiwa yang bersyukur". Lagi-lagi rasanya tidak asing kita mendengar kata-kata tersebut. tapi mungkin kita harus jujur untuk mengakui bahwa kita jarang benar-benar mendalami maknanya. kita tau dan pernah mendengar, bahkan mungkin juga pernah merenunginya. Kita tahu apa maksudnya, tapi seringkali kita lalai. seakan tidak tau atau tidak pernah mau tau.
Pepatah bijak yang kedua tersebut di atas, tentunya mengajarkan/menasehatkan pada kita bahwa kita akan bahagia begitu jika kita punya rasa syukur. rasa syukur itu ada dalam hati/ dalam jiwa. Ketika kita mensyukuri apa yang telah kita dapatkan, apa yang telah kita capai. Karena pada dasarnya setiap yang kita peroleh adalah pemberian Tuhan.
Dalam kepercayaan saya (islam), Tuhan (Allah SWT) berfirman yang pada prinsipnya mengatakan bahwa Dia (Allah) akan menambahkan nikmat (karunia) bagi siapa yang bersyukur kepada nikmatNya dan akan mengazab mereka yang kufur (tidak bersyukur). Oleh karena itu, tepat rasa-rasanya jika kita selalu bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan, karena pada hakikatnya hidup yang penuh rasa kesyukuran akan memungkinkan kita mendapatkan yang lebih pada akhirnya nanti, dan demikian pula sebaliknya.
Mereka yang selalu merasa kurang akan selalu miskin, tidak peduli seberapa banyak yang telah mereka dapatkan, karena pada dasarnya mereka selalu mengingkari apa yang pernah mereka dapatkan. mungkin itu sebabnya para koruptor, para pemuja kekuasaan selalu haus akan apa yang mereka ingin capai. Seberapa banyak dan seberapa besar yang telah mereka peroleh, mereka akan terus memburu dan memburu. Tentu tidak ada yang salah dengan ambisi, hanya saja ketika cara yang mereka gunakan tidak benar dan tidak ada rasa kesyukuran di dalam hati mereka, itulah saat kehancurannya.
Posted by setiawan at 7:15 AM 0 comments
Labels: Motivasi
Aku (Allah SWT) adalah seperti apa yang Hambaku persangkakan
Seingat saya, dalam agama yang saya anut (islam), Allah berfirman yang pada intinya adalah bahwa Ia adalah seperti yang hambaNya persangkakan. Oleh karena itu, jika kita selalu berkeyakinan (berprasangka) bahwa Ia Maha Adil dan tidak mungkin tidak adil, maka begitulah Dia. Dan sebaliknya, jikalaupun kita berprasangka yang sebaliknya, maka Dia pun seperti yang kita prasangkakan. Jadi Allah (Tuhan) itu adil, Tuhan Maha Bijak, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Pemberi Rizki ataupun bisa sebaliknya, Dia Jahat, Tuhan yang pelit, Dia ingin kita susah, Dia bisa salah, Dia Suka peperangan/kekerasan,maka semua itu bisa saja benar. Dan tentunya kita tahu tergantung apa Allah itu.
Posted by setiawan at 5:06 AM 0 comments
Labels: Ketuhanan