si Cantik di seberang peron

Thursday, February 4, 2010

Seperti hari kemarin, dia duduk di tempat itu. Tempat yang sama seperti hari-hari kemarin. Aku bingung, kenapa dia selalu duduk di sana?. Ada banyak tempat kosong di peron itu, tapi lagi-lagi ia duduk di sana. Dia masih cantik, persis seperti kemarin. Malah, mungkin lebih cantik dari kemarin.

Cahaya lampu peron yang sedikit remang-remang, sedikit menutupi parasnya. Tapi, aku masih bisa melihatnya dengan jelas. Dia cantik. Sorot cahaya lampu seakan menyebarkan pesona kecantikannya.

Selalu di bawah tulisan itu dia duduk. “Stasiun Tebet”. Letaknya hampir persis di tengah-tengah peron. Manis sekali melihatnya duduk di sana. Dan aku cuma bisa memandangnya dari seberang. Ah…kalaupun aku di peron yang sama, aku juga tidak yakin akan menyapanya.

Seperti hari kemarin, dan hari-hari sebelumnya, aku cuma bisa memandangnya dari kejauhan. Dari seberang peron yang berjarak hanya beberapa meter. Hanya berjarak dua rel kereta. Kadang aku berhenti sejenak untuk hanya menatapnya beberapa saat, ah…dia cantik sekali. Manis sekali. Andai saja ada kesempatan mengenalnya lebih dekat.

Kadang, aku berfikir. “Jangan-jangan dia pernah satu gerbong denganku”, ah, tapi enggak mungkinlah. Pasti dia naik dari jalur yang berlawanan dengan aku. Lagipula kalaupun dia satu gerbong denganku, paling-paling aku juga tidak melakukan apa-apa. Paling-paling sama dengan yang kulakukan di seberang sini. Cuma menatapnya dari kejauhan dan cuma bisa bergumam dalam hati, “kamu cantik sekali sih”.

Sesekali aku mengambil tempat tepat di seberangnya. Di seberang peron ini, aku sering berdiri. Menatapnya lama-lama, sambil berpura-pura menantikan kereta datang. Aku berharap ada momen di mana aku bisa menyapanya.

Tiba-tiba aku menghayal, kalau saja dia ada di peron yang sama denganku, dan berdiri persis di sampingku, apa yang kira-kira aku perbuat?. Paling-paling seperti sebelumnya. Cuma diam mematung dan tidak melakukan apa-apa. Paling-paling diam memeluk erat tasku di depan, dan sesekali mencuri pandang. Yang pasti dia harus ada di sebelah samping kiriku. Karena keretaku datang dari arah sana. Namun jika dia di sebelah kananku, tentu saja dengan senang hati aku akan pindah tempat di sebelah kanannya, dan mudah-mudahan tidak ada orang di samping kanannya. Kalaupun ada, aku harap bukan laki-laki. Hahaha…

Ah….itu semua kan cuma seandainya. Toh, dia ada di seberang sana sekarang, sama seperti hari-hari kemarin.

Ngaca dong

Tuesday, February 2, 2010

Katanya mau agar hidup dan segala urusannya dimudahkan oleh Allah, tapi sholatnya aja masih semaunya.
Hampir nggak pernah bisa sholat tepat waktu, terutama subuh
Boro-boro sholat, tau adzan subuh jam berapa aja, nggak (tau).

Mau jadi apa sih?
Ngomong doang
Apa sih yang buat kita berfikir bahwa Allah bakal ndenger do’a kita?

Jutaan ummat manusia, jutaan hambaNya sekarang ini, setiap hari,setiap detik, memohon padaNya
Mereka semua itu berdo’a
Mereka berdo’a juga untuk hal yang sama
Keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup

Terus, apa yang buat kamu berfikir bahwa Allah akan mendengar dan mengabulkan permintaan kamu?
Ibadahnya nggak beres, masih buat maksiat lagi.
Saingamu tuh banyak, tau!
Berkorban dikit dong!

Berapa banyak janji yang udah kamu berikan ama Dia
Janji mana aja yang udah dipenuhi?
Dulu minta supaya dikasih ini, itu
Terus kamu berjanji, kamu akan begini dan begitu, kalau yang ini dan itu terkabul

Coba dong, liat, sekarang yang udah kamu dapet apa?
Nikmat mana lagi sih, yang mau kamu ingkarin?
Ati-ati lho, jangan sampe omonganmu nggak laku lagi
Ati-ati, jangan sampe kamu janji-janji lagi
Do’a tuh pake mulut juga tau!
Ngaca dong!

Do'a

Ya Allah, berikanlah aku kemampuan yang baik dalam mengingat dan memperoleh informasi
Berikanlah aku kemampuan yang baik dalam mencari ilmu pengetahuan
Jadikanlah aku seorang ahli ilmu

Ya Allah, janganlah kau jadikan hamba orang yang kufur akan nikmat-nikmatmu
Jadikanlah hamba menjadi hambamu yang pandai bersyukur
Berikanlah hamba kemudahan dalam menyimpan dan memperoleh ilmu pengetahuan

Ya Allah, berikanlah hamba pintu rizkimu yang baik
Bukakanlah pintu rizkimu selebar-lebarnya bagi hamba ya Allah
Ridhailah hamba dalam mencari rizkimu Ya Allah
Ridhailah hamba dalam menggapai kesejahteraan Ya Allah
Dan janganlah hamba terlena karenanya Ya Alla

Ya Allah, Hamba ingin mensejahterakan diri hamba
Hamba ingin mensejahterakan keluarga hamba
Hamba ingin mensejahterakan orang-orang yang hamba cintai

Ya Allah, begitu banyak yang ingin hamba lakukan di dunia ini ya Allah
Berikanlah hamba kesempatan untuk menjadi salah satu hambaMu yang terbaik
Berikanlah hamba kesempatan, Ya Allah
Hamba ingin menjadi seseorang di dunia ini
Seseorang yang mempunyai arti

Usia hamba yang terus beranjak tua, Ya Allah
Dan hamba belum melakukan apapun, dan untuk siapapun.

Ya Allah, hamba tahu bahwa kau sayang terhadap hamba
Hamba tahu bahwa kau inginkan yang terbaik bagi hamba
Kau tidak mungkin membawa hamba sejauh ini hanya untuk menjadi bukan apa-apa.

Ya Allah, berikanlah hamba tempat yang terbaik bagi hamba
Tempat di mana hamba bisa menjadi cemerlang
Tempat di mana hamba bisa menjadi salah satu yang terbaik

Tunjukanlah hamba jalanMu Ya Allah
Jalan yang baik yang engkau ridhai
Jalan yang menghebatkan hamba kelak

Berikanlah hamba tempat di mana hamba bisa menemukan diri hamba
Berikanlah tempat di mana hamba bisa hidup sepenuhnya
Tempat di mana hamba bisa mencintai diri hamba sepenuhnya
Tempat di mana hamba bisa mengeluarkan potensi terbaik dalam diri hamba
Tempat di mana hamba bisa mencintai pekerjaan-pekerjaan hamba
Tempat di mana hamba akan berada, sampai hamba tua kelak.

 
 
 

Blogwalking

 
Copyright © menurut saya